Senin, 23 Januari 2017

NETWORK SECURITY “KRIPTOGRAFI” - Pertemuan 11

NETWORK SECURITY
“KRIPTOGRAFI”



1. Latar Belakang

Seni melindungi informasi dengan mengubahnya (enkripsi) ke dalam format terbaca, disebut cipher teks. Hanya mereka yang memiliki kunci rahasia dapat menguraikan (atau mendekripsi) pesan ke teks biasa. pesan terenkripsi kadang-kadang dapat rusak oleh pembacaan sandi, juga disebut codebreaking, meskipun teknik kriptografi modern hampir bisa dipecahkan. Internet dan bentuk-bentuk lain dari komunikasi elektronik menjadi lebih umum, keamanan elektronik menjadi semakin penting. Kriptografi digunakan untuk melindungi pesan e-mail, informasi kartu kredit, dan data perusahaan. Salah satu sistem kriptografi yang paling populer digunakan di Internet adalah Pretty Good Privacy karena efektif dan bebas. sistem kriptografi dapat secara luas diklasifikasikan ke dalam sistem symmetric-key yang menggunakan kunci tunggal yang baik pengirim dan penerima memiliki, dan sistem kunci publik yang menggunakan dua kunci, kunci publik diketahui semua orang dan sebuah kunci pribadi yang hanya penerima pesan menggunakan.

Setiap orang memiliki rahasia, dan beberapa memiliki lebih dari yang lain. Ketika menjadi perlu untuk mengirimkan mereka rahasia dari satu titik ke titik lain, penting untuk melindungi informasi sementara itu dalam perjalanan. Kriptografi menyajikan berbagai metode untuk mengambil terbaca, data yang dibaca, dan mengubahnya menjadi data terbaca untuk tujuan transmisi aman, dan kemudian menggunakan kunci untuk mengubahnya kembali menjadi data yang dapat dibaca saat mencapai tujuannya. Mendahului komputer dengan ribuan tahun, kriptografi berakar pada cipher transposisi dasar, yang menetapkan setiap huruf dari alfabet nilai tertentu. Contoh sederhana adalah untuk menetapkan setiap huruf a angka semakin tinggi, di mana A = 1, B = 2, dan sebagainya. Menggunakan rumus ini misalnya, kata "wiseGEEK", sekali dienkripsi, akan membaca "23 9 19 5 7 5 5 11". Selama Perang Dunia II, mesin diciptakan yang membuat cipher lebih rumit dan sulit untuk istirahat, dan hari ini, komputer telah membuat mereka lebih kuat masih.

2. Pembahasan
A. Kriptografi

Kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari penulisan secara rahasia dengan menggunakan teknik-teknik metematika.Dalam menjaga kerahasiaan data dengan kriptografi, data sederhana yang dikirim (plainteks) diubah ke dalam bentuk data sandi (cipherteks), kemudian data sandi tersebut hanya dapat dikembalikan ke bentuk data sebenarnya hanya dengan menggunakan kunci (key) tertentu yang dimiliki oleh pihak yang sah saja. Tentunya hal ini menyebabkan pihak lain yang tidak memiliki kunci tersebut tidak akan dapat membaca data yang sebenarnya sehingga dengan kata lain data akan tetap terjaga.

Kriptografi bertujuan untuk memberikan layanan pada aspek-aspek keamanan yaitu  :
1. kerahasiaan (confidentiality), yaitu menjaga supaya pesan tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak berhak,
2. integritas data (data integrity), yaitu memberikan jaminan bahwa untuk tiap bagian pesan tidak akan mengalami perubahan dari saat data 10 dibuat/dikirim oleh pengirim sampai dengan saat data tersebut dibuka oleh penerima data.
3. otentikasi (authentication), yaitu berhubungan dengan identifikasi, baik mengidentifikasi kebenaran pihak-pihak yang berkomunikasi maupun mengidentifikasi kebenaran sumber pesan,
4. penyangkalan (non repudiation), yaitu memberikan cara untuk membuktikan bahwa suatu dokumen datang dari seseorang tertentu sehingga apabila ada seseorang yang mencoba mengakui memiliki dokumen tersebut, dapat dibuktikan kebenarannya dari pengakuan orang tersebut.

B. Transformasi Data

1. Encode dan Decode

Encode adalah proses untuk mengubah suatu string/karaktter  ke dalam bentuk kode lain agar saat pengeksekusian tidak menggunakan kode asli 
Contohnya adalah menkonversi bilangan ASCII ke bilangan heksadesimal.
Decode adalah mengekstrak data yang telah di encode tadi ke dalam bentuk kode asli atau mengubah suatu kode menjadi sebuah string/karakter yang terbaca..
Contohnya adalah menkonversi bilangan heksadesimal ke bilangan ASCII.

2. Enkripsi dan Deskripsi

Enkripsi adalah proses merubah data agar tidak terbaca oleh piak yang tidak berhak, dengan menggunakan metode/tehnik kata kunci.
Dekripsi adalah proses merubah data yang telah di enkripsi menjadi data yang dapat terbaca, dan hanya mereka yang memiliki password yang benar atau kunci dekripsi yang dapat membuat data dibaca lagi.

3. Hashing

Hashing membuat data agar teracak sehingga tidak bisa dibaca, hanay untuk untuk mencocokan data jadi Hashing dengan kata lain adalah hasil enkripsi dari sebuah password atau informasi yang dianggap penting. Hashing digunakan untuk indeks dan mengambil data dalam database karena lebih cepat untuk menemukan data menggunakan kunci hash yang lebih pendek daripada untuk menemukannya menggunakan nilai asli. Hashing juga digunakan dalam banyak algoritma enkripsi.

3.   Penutup
a. Kesimpulan :  
Kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari penulisan secara rahasia dengan menggunakan teknik-teknik metematika. Dalam menjaga kerahasiaan data dengan kriptografi, data sederhana yang dikirim (plainteks) diubah ke dalam bentuk data sandi (cipherteks), kemudian data sandi tersebut hanya dapat dikembalikan ke  bentuk data sebenarnya hanya dengan menggunakan kunci (key) tertentu yang dimiliki oleh pihak yang sah saja.Jenis Transformasi Data yaitu Encode, Decode, Enkripsi, Deskripsi dan Hasing

b. Saran :  
Selanjutnya untuk mendalami materi Kriptografi dengan membaca sumber-sumber yang tersedia di buku maupun internet , dan melakukan praktikum mandiri.

NAMA      
NADIA AYU LESTARI ARIFIN
NPM
1144002
KELAS
3C
PRODI
TEKNIK INFORMATIKA
KAMPUS
POLITEKNIK POS INDONESIA


Link Github      : Keamanan-Jaringan
Referensi               : http://www.webopedia.com/TERM/C/cryptography.html
Scan Plagiarisme  :
                                         1. searchenginereport
                                         2. smallseotools

Rabu, 18 Januari 2017

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI “OVERLAY” - Pertemuan 10

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
“OVERLAY”




1. Latar Belakang
Overlay adalah objek di peta yang terikat dengan koordinat garis lintang/garis bujur, sehingga ikut bergerak bila Anda menyeret atau memperbesar/memperkecil tampilan peta. Untuk informasi tentang tipe overlay yang telah didefinisikan, lihat Menggambar pada peta Google Maps JavaScript API menyediakan kelas OverlayView untuk membuat overlay custom Anda sendiri. OverlayView adalah kelas dasar yang menyediakan beberapa metode yang harus Anda implementasikan saat membuat overlay sendiri. Kelas ini juga menyediakan beberapa metode yang memungkinkannya menerjemahkan koordinat layar dan lokasi pada peta. 
OpenLayers membuatnya mudah untuk menempatkan peta dinamis di halaman web. Hal ini dapat menampilkan ubin peta dan spidol diambil dari sumber manapun. OpenLayers telah dikembangkan untuk memajukan penggunaan informasi geografis dari segala jenis. Ini benar-benar gratis, Open Source JavaScript, dirilis di bawah BSD License 2-klausul (juga dikenal sebagai FreeBSD).


2. Pembahasan

a. Pengertian Overlay
Overlay adalah objek di peta yang terikat dengan koordinat garis lintang/garis bujur, sehingga ikut bergerak bila Anda menyeret atau memperbesar/memperkecil tampilan peta. Overlay merupakan proses penempatan grafis suatu peta diatas grafis peta lainnya agar menghasilkan gabungan kedua peta yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut. Teknik overlay dalam sistem informasi geografis ada 2 yaitu gabungan (union) dan irisan (intersect). Untuk informasi tentang tipe overlay yang telah didefinisikan, lihat Menggambar pada peta Google Maps JavaScript API menyediakan kelas OverlayView untuk membuat overlay custom Anda sendiri

b. Pengertian Marker
Marker atau penanda genetic merupakan penciri individu yang dilihat oleh mata atau terdeteksi dengan alat tertentu yang menunjukkan genotype suatu individu. Di dalam sebuah peta atau maps, marker adalah suatu tanda yang menjelaskan atau memberitahukan suatu tempat atau wilayah agar user mengetahui lokasi yang dimaksud

c. Pengertian OpenLayers
Open Layer adalah library javascript murni untuk menampilkan data peta di berbagai browser, tanpa server side dependencies. Open Layer mengimplementasikan javascript API untuk membangun rich web-based geographic application yang mirip dengan Google Maps dan MSN Virtual Earth APIS

d. Menambahkan overlay

Inilah langkah yang diperlukan untuk membuat overlay :

1. Atur prototype objek overlay custom Anda ke instance baru google.maps.OverlayView(). Akibatnya, ini akan menjadi subkelas dari kelas overlay.
2. Buat konstruktor untuk overlay custom Anda, dan atur parameter inisialisasi.
3. Implementasikan metode onAdd() dalam prototipe Anda, dan lekatkan overlay ke peta. OverlayView.onAdd() akan dipanggil bila peta siap untuk overlay yang akan dilekatkan.
4. Implementasikan metode draw() dalam prototipe Anda, dan tangani tampilan visual objek Anda. OverlayView.draw() akan dipanggil bila objek pertama kali ditampilkan.
5. Anda juga harus mengimplementasikan metode onRemove() untuk membersihkan setiap elemen yang Anda tambahkan dalam overlay.


e. Memulai Overlay

Bila overlay telah dibuat untuk pertama kali dan siap ditampilkan, kita perlu melekatkannya ke peta melalui DOM browser. API menunjukkan bahwa overlay telah ditambahkan ke peta dengan memanggil metode onAdd()overlay. Untuk menangani metode ini, kita buat <div> untuk menyimpan gambar, tambahkan sebuah elemen <img>, lekatkan ke <div>, kemudian lekatkan overlay ke salah satu panel peta. Panel adalah simpul dalam struktur hierarki DOM.

Panel, tipe MapPanes, menetapkan urutan tumpukan untuk layer berbeda pada peta. Panel berikut tersedia, dan disebutkan sesuai urutan tumpukannya dari bawah ke atas:

1. mapPane adalah panel terendah dan berada di atas petak. Ini mungkin tidak menerima kejadian DOM. (Panel 0).
2. overlayLayer berisi polyline, poligon, overlay bumi dan overlay layer petak. Ini mungkin tidak menerima kejadian DOM. (Panel 1).
3. overlayShadow berisi bayangan marker. Ini mungkin tidak menerima kejadian DOM. (Panel 2).
4. overlayImage berisi gambar latar depan marker. (Panel 3).
5. floatShadow berisi bayangan jendela informasi. Panel ini berada di atas overlayImage, sehingga marker bisa berada dalam bayangan jendela informasi. (Panel 4).
6. overlayMouseTarget berisi elemen yang menerima kejadian mouse DOM, seperti target transparan untuk marker. Panel ini berada di atas floatShadow, sehingga marker yang berada dalam bayangan jendela informasi bisa diklik. (Panel 5).
7. floatPane berisi jendela informasi. Panel ini berada di atas semua overlay peta. (Panel 6).


f. Membuat Marker dengan Openlayer
1. Buka link berikut ini http://openlayers.org/en/latest/examples/overlay.html?q=overlay
2. Copy-kan source code yang ada di dalam web tersebut kemudian edit seperti ini:

<!DOCTYPE html>
<html>
  <head>
    <title>Overlay</title>
    <link rel="stylesheet" href="https://openlayers.org/en/v3.20.1/css/ol.css" type="text/css">
    <!-- The line below is only needed for old environments like Internet Explorer and Android 4.x -->
    <script src="https://cdn.polyfill.io/v2/polyfill.min.js?features=requestAnimationFrame,Element.prototype.classList,URL"></script>
    <script src="https://openlayers.org/en/v3.20.1/build/ol.js"></script>
    <script src="https://code.jquery.com/jquery-2.2.3.min.js"></script>
    <link rel="stylesheet" href="https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.3.6/css/bootstrap.min.css">
    <script src="https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.3.6/js/bootstrap.min.js"></script>
    <style>
      #marker {
        width: 30px;
        height: 30px;
        border: 7px solid #088;
        border-radius: 60px;
        background-color: #0000CD;
        opacity: 3.0;

      }
      #bandung {
        text-decoration: none;
        color: #FF0000;
        font-size: 11pt;
        font-weight: bold;
      }
      #marker1 {
        width: 30px;
        height: 30px;
        border: 7px solid #088;
        border-radius: 60px;
        background-color: #0000CD;
        opacity: 3.0;
      }
      #bulukumba {
        text-decoration: none;
        color: #FF0000;
        font-size: 11pt;
        font-weight: bold;
      }

.popover-content {
        min-width: 180px;
      }
    </style>
  </head>
  <body>
    <div id="map" class="map"></div>
    <div style="display: none;">
      <!-- Clickable label for Vienna -->
      <a class="overlay" id="bandung" target="_blank" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung">Bandung</a>
      <div id="marker" title="Marker"></div>
      <!-- Clickable label for Vienna -->
      <a class="overlay" id”bulukumba" target="_blank" href="https://id.wikipedia.org/wiki/bulukumba">Bulukumba</a>
      <div id="marker1" title="Marker"></div>
      <!-- Popup -->
      <div id="popup" title="Welcome to My Maps"></div>
    </div>
    <script>

      var map = new ol.Map({
        layers: [
          new ol.layer.Tile({
            source: new ol.source.XYZ({
              url: 'https://map.vas.web.id/wmts/agm/webmercator/{z}/{x}/{y}.png'
            })
          })
        ],
        target: 'map',
        view: new ol.View({
          center: ol.proj.transform([118.015776, -2.6000285], 'EPSG:4326', 'EPSG:3857'),
          zoom: 5
        })
      });

      var pos = ol.proj.fromLonLat([107.609810,-6.914744]);

      // Vienna marker
      var marker = new ol.Overlay({
        position: pos,
        positioning: 'center-center',
        element: document.getElementById('marker'),
        stopEvent: false
      });
      map.addOverlay(marker);

// Vienna label
      var bandung = new ol.Overlay({
        position: pos,
        element: document.getElementById('bandung')
      });
      map.addOverlay(bandung);

      var pos1 = ol.proj.fromLonLat([105.3794937,-6.4457721]);

      // Vienna marker
      var marker1 = new ol.Overlay({
        position: pos1,
        positioning: 'center-center',
        element: document.getElementById('marker1'),
        stopEvent: false
      });
      map.addOverlay(marker1);

      // Vienna label
      var bulukumba = new ol.Overlay({
        position: pos1,
        element: document.getElementById('bulukumba')
      });
      map.addOverlay(bulukumba);

      // Popup showing the position the user clicked
      var popup = new ol.Overlay({
        element: document.getElementById('popup')
      });
      map.addOverlay(popup);

      map.on('click', function(evt) {
        var element = popup.getElement();
        var coordinate = evt.coordinate;
        var hdms = ol.coordinate.toStringHDMS(ol.proj.transform(
            coordinate, 'EPSG:3857', 'EPSG:4326'));

        $(element).popover('destroy');
        popup.setPosition(coordinate);
        // the keys are quoted to prevent renaming in ADVANCED mode.
        $(element).popover({
          'placement': 'top',
          'animation': false,
          'html': true,
          'content': '<p>The location you clicked was:</p><code>' + hdms + '</code>'
        });
        $(element).popover('show');
      });
    </script>
  </body>
</html>

Hasil Praktikum :



3. Penutup

a. Kesimpulan :  

Overlay merupakan proses penempatan grafis suatu peta diatas grafis peta lainnya agar menghasilkan gabungan kedua peta yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut. Teknik overlay dalam sistem informasi geografis ada 2 yaitu gabungan (union) dan irisan (intersect).

b. Saran :  
Selanjutnya untuk mendalami materi Overlay  dengan membaca sumber-sumber yang tersedia di buku maupun internet , dan melakukan praktikum mandiri.


NAMA      
NADIA AYU LESTARI ARIFIN
NPM
1144002
KELAS
3C
PRODI
TEKNIK INFORMATIKA
KAMPUS
POLITEKNIK POS INDONESIA

Link Github      : https://github.com/nadiaaaAR/Geographic-Information-System
        Referensi               : http://openlayers.org/two/
Scan Plagiarisme  :
1. searchenginereports
2. smallseotools

Senin, 16 Januari 2017

REMOTE AUTHENTICATION DIAL-IN USER SERVICE (RADIUS) - KEAMANAN JARINGAN Pertemuan 10

NETWORK SECURITY
“REMOTE AUTHENTICATION DIAL-IN USER SERVICE (RADIUS)”




1. Latar Belakang

Remote Authentication Dial-In Pengguna Service (RADIUS) adalah klien server protokol / dan software yang memungkinkan server akses remote untuk berkomunikasi dengan server pusat untuk mengotentikasi dial-in pengguna dan mengotorisasi akses mereka ke sistem atau layanan yang diminta. RADIUS memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan profil pengguna di database pusat bahwa semua server remote dapat berbagi. Ini memberikan keamanan yang lebih baik, memungkinkan perusahaan untuk mengatur kebijakan yang dapat diterapkan pada titik jaringan tunggal diberikan. Memiliki layanan pusat juga berarti bahwa lebih mudah untuk melacak penggunaan untuk penagihan dan untuk menjaga statistik jaringan. Dibuat oleh Livingston (sekarang dimiliki oleh Lucent), RADIUS adalah de facto standar industri yang digunakan oleh sejumlah perusahaan produk jaringan dan merupakan standar IETF diusulkan.

2. Pembahasan

A. Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)

RADIUS adalah layanan keamanan untuk otentikasi dan otorisasi pengguna dial-up. Sebuah jaringan perusahaan yang khas mungkin memiliki server akses melekat kolam modem, bersama dengan server RADIUS untuk menyediakan layanan otentikasi. pengguna remote dial ke server akses, dan server akses mengirimkan permintaan otentikasi ke server RADIUS. RADIUS Server mengotentikasi pengguna dan wewenang akses ke sumber daya jaringan internal. pengguna jarak jauh adalah klien ke server akses dan server akses klien ke server RADIUS. RADIUS pada awalnya dikembangkan oleh Livingston Enterprises untuk seri portmaster mereka server akses jaringan. Lucent Technologies membeli Livingston pada Oktober 1997, dan kini mengklaim software itu "diciptakan oleh Access Bisnis Unit Remote dari Lucent Technologies pada tahun 1992." Sisa dari topik ini mengacu pada deskripsi RADIUS disediakan oleh Lucent. Perhatikan bahwa RADIUS merupakan protokol terbuka dan didistribusikan sebagai kode sumber. Hal ini didefinisikan dalam RFC Internet berikut. Lihat "NAS (Network Access Server)" untuk RFC terkait. RFC 2139 (RADIUS Akuntansi, April 1997) RFC 2865 (Remote Authentication Dial Dalam Pengguna Jasa (RADIUS), Juni 2000) Karena RADIUS terbuka, dapat disesuaikan untuk bekerja dengan produk keamanan pihak ketiga atau sistem keamanan proprietary. Server akses yang mendukung protokol client RADIUS dapat berkomunikasi dengan server RADIUS. RADIUS sering disebut sebagai RADIUS AAA, mengacu pada fungsi otentikasi, otorisasi, dan akuntansi. "Akuntansi" mengacu pada kemampuan RADIUS untuk mengumpulkan informasi tentang sesi pengguna yang dapat diolah untuk penagihan dan analisis jaringan. Sistem otentikasi RADIUS dasar menggunakan database pengguna sendiri, tetapi sumber-sumber informasi pengguna termasuk UNIX file password, Sun NIS (Network Information Service), dan direktori yang dapat diakses melalui LDAP (Lightweight Directory Access Protocol). Fitur yang paling penting dari RADIUS adalah model keamanan yang didistribusikan. Pada dasarnya, server komunikasi (akses server atau NAS) terpisah dari server otentikasi. Pendekatan ini lebih terukur dan aman. Informasi akun pengguna disimpan pada server RADIUS pusat yang dapat diakses oleh sejumlah server akses. Pendekatan didistribusikan Hal ini penting untuk ISP besar yang menangani ratusan atau ribuan account dial-up dari beberapa server akses. Contoh digambarkan pada Gambar R-1

B. Cara Kerja Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)

RADIUS menggunakan konsep AAA (Authentication, Authorization, Accounting) yaitu :

Authentication
Authentication digunakan untuk membatasi pengguna yang tidak memiliki hak akses agar tidak masuk ke dalam jaringan. Jika pengguna ingin masuk ke jaringan tersebut maka harus diidentifikasi terlebih dahulu agar administrator mengetahui apakah pengguna tersebut memiliki hak akses atau tidak untuk masuk. Metode yang paling umum digunakan untuk mengetahui pengguna yang mengakses jaringan adalah dengan login menggunakan password.

Authorization
Authorization adalah proses lanjutan dari authentication, yaitu memberikan batasan-batasan hak untuk mengakses jaringan, agar pengguna hanya mengakses sesuai hak akses yang dimilikinya. Metode yang paling sering digunakan untuk memberikan pembatasan ini adalah dengan menggunakan atribut yang dirangkai untuk menghasilkan kebijakan tentang hak akses pengguna yang telah disesuaikan dengan informasi yang ada di database.

Accounting
Accounting digunakan untuk mengetahui informasi berapa lama pengguna terkoneksi dengan jaringan, dan informasi berapa besar data transaksi komunikasi yang melalui jaringan tersebut. Informasi ini sangat berguna untuk pengguna dan administrator untuk membuat laporan pemakaian, menganalisis karakteristik jaringan, melakukan proses auditing, dan lain-lain. 


3.   Penutup

a. Kesimpulan :  
Remote Authentication Dial-In Pengguna Service (RADIUS) adalah klien server protokol / dan software yang memungkinkan server akses remote untuk berkomunikasi dengan server pusat untuk mengotentikasi dial-in pengguna dan mengotorisasi akses mereka ke sistem atau layanan yang diminta. RADIUS menggunakan konsep AAA (Authentication, Authorization, Accounting).

b. Saran :  
Selanjutnya untuk mendalami materi Remote Authentication Dial-In Pengguna Service (RADIUS)  dengan membaca sumber-sumber yang tersedia di buku maupun internet , dan melakukan praktikum mandiri.


NAMA      
NADIA AYU LESTARI ARIFIN
NPM
1144002
KELAS
3C
PRODI
TEKNIK INFORMATIKA
KAMPUS
POLITEKNIK POS INDONESIA


Link Github      :  https://github.com/nadiaaaAR/Keamanan-Jaringan
Referensi               :  Remote Authentication Dial-In User Service

Scan Plagiarisme  :
                                           1.  searchenginereport
                                           2.   smallseotools

Selasa, 10 Januari 2017

Web Service Geospasial & Open Geospatial Consortium - GIS Pertemuan 9

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
“Web Service Geospasal & Open Geospatial Consortium

  
1.      Latar Belakang            
The Open Geospatial Consortium, Inc (OGC) adalah sebuah konsorsium industri internasional dari 368 perusahaan, instansi pemerintah dan universitas yang berpartisipasi dalam proses konsensus untuk mengembangkan spesifikasi antarmuka yang tersedia untuk umum. OpenGIS® Spesifikasi mendukung solusi interoperable yang" geo-aktifkan "Web, nirkabel dan layanan berbasis lokasi, dan arus utama IT. spesifikasi memberdayakan pengembang teknologi untuk membuat informasi dan layanan spasial yang kompleks dapat diakses dan berguna dengan semua jenis aplikasi.
Open source adalah konsep perangkat lunak yang memungkinkan kode sumber terbuka dan bebas untuk mendistribusikan dan memodifikasi. MAGIC menggunakan database PostgreSQL dan PostGIS lapisan spasial dalam alat pemetaan online dan menciptakan data geospasial yang memenuhi OGC standards.Data dibuat dalam MAGIC dapat diakses di Open Source GIS software.Other open source aplikasi GIS termasuk plugin GDAL raster, Quantum GIS, Rumput dan banyak lainnya.
Dengan mengembangkan layanan pemetaan web dan layanan file web menggunakan standar OGC pengguna akan dapat mengambil data online MAGIC dan digunakan dalam dalam berbagai aplikasi GIS. Misalnya, pengguna akan dapat melihat 1934 foto udara dari providedthrough MAGIC ini layanan pemetaan web dalam program seperti Google Earth, ArcMap atau di Quantum GIS.

2.      Pembahasan
Web Service geospasial (GWS) membantu pengguna menemukan, akses, dan kadang-kadang memanipulasi data yang menarik di web dinamis dari jaringan terdistribusi. GWS dirancang untuk mengumpulkan data sekali dan memperbarui atau mengeditnya secara real time. Banyak pengguna GIS tidak mengikuti pengembangan alat dan standar yang memfasilitasi penciptaan dinamis GWS untuk mengakses data geospasial dan produk. Namun non-ahli sudah penggelaran GWS dibangun untuk SUN (Fischer 2009). Artikel ini berusaha untuk menjelaskan secara singkat layanan web pilih geospasial dan untuk memperkenalkan pembaca untuk pilihan demonstrasi dan alat-alat yang memungkinkan GWS interoperabilitas. Ini menggambarkan alat dan sumber daya yang berguna bagi mereka yang ingin membangun layanan geospasial mereka sendiri. Implementasi GWS, baik untuk geovisualizations, analisis spasial, ponsel, atau opsi geogrid, yang ditingkatkan oleh kolaborasi dengan konsorsium regional dan global (misalnya, Konsorsium Geospasial Terbuka (OGC), Open Source Geospatial Foundation (OSGeo), Open Grid Forum (OGF )), lembaga nasional, dan industri. OGC bekerja sama dengan spektrum yang luas dari pengguna. Banyak alat yang digunakan untuk menyediakan fungsionalitas GWS digambarkan sebagai adalah geoportals bahwa infrastruktur layanan data spasial (SDI) inisiatif, dan masyarakat ilmu ilmiah dan sosial.

a.      Geospasial Web Services Menurut Jenis
untuk referensi dan implementasi sesuai standar OGC. implementasi referensi yang berfungsi penuh, dan orang-orang terhadap yang lain dievaluasi. Implementasi compliant standar berkaitan dengan perangkat lunak server-side, dan dianggap berfungsi penuh sebagai diuji. pelaksanaannya dapat dipertimbangkan, tetapi tidak dijamin, untuk beroperasi dengan produk standar OGC dilaksanakan dengan baik lainnya.

1.      WEB MAP SERVICE (WMS)
WMS menyediakan pengguna dengan sarana untuk melayani peta georeferensi tersedia dari server GIS melalui web. Server menggunakan implementasi WMS 1,0 menghasilkan peta, menjawab pertanyaan dasar, dan berkomunikasi fungsi mereka ke program lain melalui GetMap, GetFeatureInfo dan GetCapabilities interface. Melalui antarmuka GetFeatureInfo, pengguna dapat mengambil atribut Info yang berkaitan dengan fitur dipetakan. WMS diimplementasikan di lebih dari 280 produk. Jika pengguna meminta peta dengan kotak yang sama melompat-lompat, sistem referensi spasial, dan ukuran output, mereka dapat menghasilkan peta komposit dibangun dari sumber yang terletak di jaringan WMS didistribusikan. Di mana pengamatan bumi diminta, model metadata WMS diperlukan. Ketika permintaan peta besar atau sering terbuat dari server, peta caching mungkin lambat. Untuk mengatasi masalah kinerja, gambar pra-diberikan, atau ubin, dapat digunakan (seperti pada Google Maps) untuk mempercepat pengambilan permintaan WMS yang berkaitan dengan observasi Bumi.
Ada dua implementasi referensi dari WMS, versi 1.1.1, implementasi referensi resmi, dan 1.3, pelaksanaan kandidat. Sebuah implementasi referensi, sesuai dengan spesifikasi OGC, adalah salah satu yang pengembang lain mengevaluasi implementasi mereka. Setidaknya lima puluh produk yang sesuai dengan WMS 1.1.1 dan sembilan belas dengan WMS v. 1.3.0.

2.      Web Coverage Service (WCS)
WCS, raster standar pelayanan OGC ini, mengambil "coverage" atau informasi geospasial yang berkaitan dengan fenomena multidimensi pada titik-titik dalam ruang yang berbeda-beda di wilayah geografis. Setiap WCS menyediakan akses ke informasi "cakupan grid" sederhana atau melalui tiga operasi: GetCapabilities, DescribeCoverage, dan GetCoverage. Informasi (tersedia data dan metadata), meskipun tidak ditampilkan oleh WCS, dapat digambarkan oleh WMS, digunakan dalam multi-nilai pertanggungan, atau digunakan dalam model ilmiah. fungsinya memfasilitasi subsetting, scaling, proyeksi ulang, dan encoding format grid data. Ketika permintaan operasi yang dibuat menggunakan XML mereka mungkin dikemas dalam amplop SOAP. The diantisipasi WCS 2.0 akan bergantung pada model cakupan GML. WCS ekstensi termasuk WCPS (dijelaskan di bawah) dan WCS-T. WCS-T adalah operasi layanan transaksional yang dapat menambah, mengubah, atau menghapus coverage jaringan dari server WCS sambil memberikan metadata cakupan diperbarui (http://www.opengeospatial.org/standards/wcs).

3.      Web Coverage Processing Service (WCPS)
WCPS adalah perpanjangan dari WCS v. 1.1.2 dan didasarkan pada WCPS bahasa standar antarmuka (http://www.opengeospatial.org/standards/wcps).The permintaan izin pengolahan bahasa protokol-independen "coverage" atau informasi geospasial digital multi-dimensi yang bervariasi secara spasial dan / atau temporal. Hal ini memungkinkan, ekstraksi, pengolahan, dan fungsi analisis yang berkaitan dengan sensor, gambar dan data statistik yang diwakili oleh pertanggungan. Hal ini diduga menjembatani WCS dan WPS. Sejak WCS terbatas coverage segiempat, data multi-dimensi tersedia di titik-titik grid. Interpolasi dapat memberikan data antara titik-titik grid. Petascope (http://www.petascope.org) adalah implementasi referensi dari WCPS.

4.      Web Features Services (WFS)
The WFS antarmuka memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memanipulasi informasi fitur geospasial dari sumber jaringan terdistribusi. operasi dasar termasuk GetCapabilities, DescribeFeatureType dan operasi GetFeature. operasi yang lebih kompleks yang tersedia melalui antarmuka layanan WFS-T dijelaskan di bawah.
Intergraph: GeoMedia
Intergraph adalah GIS dan rekayasa perangkat lunak terkemuka. GeoMedia WebMap profesional 5.01 memberikan OGC Server compliant WFS v. 1.0.0. dan mengimplementasikan WFS-T 1.0.0. GeoMedia ini 6.1.5 "SDI Pro" versi mendukung Layanan Gazetteer, sebuah WFS transaksional, dan WFS aman (Sonea 2008). GeoMedia membaca banyak format data tanpa terjemahan, dan WFS yang mampu menangkap fitur yang diubah melalui clien tipis.

5.      Web Features Service Transcational (WFS-T)
Interface WFS-T mengizinkan pengguna untuk membuat (insert), menghapus, memperbarui dan mengunci contoh fitur, dan mengambil atau fitur query. Interface yang ditulis dalam XML, sementara GML digunakan untuk menggambarkan fitur dalam antarmuka. Sehingga transaksi dapat disimpan dengan benar dalam datastore (misalnya, SQL RDBMS), semantik transaksi diterapkan.

6.      Web Processing Service (WPS)
WPS tampaknya menawarkan pengguna kemampuan terbatas untuk membangun dan memfasilitasi penerbitan alat geoprocessing untuk vektor dan raster data. Implementasi dapat dianggap middleware. Berikut proses-proses berhubungan dengan perhitungan, algoritma atau model yang melibatkan data georeferensi. Dalam penerbitan, mengikat informasi dan metadata yang dibuat tersedia untuk memfasilitasi penemuan dan akses. Untuk interoperabilitas, standar untuk profil aplikasi untuk setiap proses yang ditawarkan. Pengguna menemukan layanan WPS mungkin input data dan melaksanakan proses tanpa mengetahui tentang profil antarmuka atau aplikasi. WPS memberikan untuk kedua platform netral dan platform-spesifik spesifikasi. WPS menggunakan DescribeProcess dan Jalankan operasi untuk encoding permintaan dan tanggapan, embedding data dan metadata, referensi input dan output, dan meminta penyimpanan output. Pembangunan alur kerja berulang mungkin dengan WPS melalui orkestrasi rantai layanan, menyebut urutan layanan web, atau melalui rantai layanan yang sederhana. Apalagi WPS kompatibel dengan WSDL dan SOAP, dan dapat menambahkan sertifikat keamanan. Keuntungan lebih dari spesifikasi WSDL / SOAP saat ini termasuk kemampuannya untuk menentukan penyimpanan output, fasilitasi pelayanan chaining, dan fleksibilitas untuk digunakan oleh SISA atau SOAP arsitektur.

7.      Open GIS Location Service (OpenLS)
OpenLS merupakan standar antarmuka yang terdiri dari satu set layanan dasar dan lebih kompleks. Layanan inti antara lain layanan direktori, layanan gateway, layanan lokasi utilitas (untuk geocode dan membalikkan geokode,), layanan presentasi, dan layanan rute. Layanan direktori membantu pelanggan mengakses tempat terdekat atau khusus. Layanan gerbang mengambil lokasi dari terminal mobile (perangkat). Lebih layanan yang kompleks antara lain layanan navigasi dan layanan pelacakan. Layanan navigasi adalah layanan rute ditingkatkan dan jaringan dapat diakses. Layanan pelacakan melacak sekelompok objek yang bergerak.

3.       Penutup
 
a.      Kesimpulan :  
Web Service geospasial (GWS) membantu pengguna menemukan, akses, dan kadang-kadang 
memanipulasi data yang menarik di web dinamis dari jaringan terdistribusi. GWS dirancang
untuk mengumpulkan data sekali dan memperbarui atau mengeditnya secara real time.

b.      Saran : 
Selanjutnya untuk mendalami materi Web Service Geospatial dan OGC dengan membaca sumber-sumber yang tersedia di buku maupun internet , dan melakukan praktikum mandiri.


NAMA      
NADIA AYU LESTARI ARIFIN
NPM
1144002
KELAS
3C
PRODI
TEKNIK INFORMATIKA
KAMPUS
POLITEKNIK POS INDONESIA


   Referensi              : http://magic.lib.uconn.edu/help/help_OGC.html
§  Scan Plagiarisme  :

1.       searchenginereports
2.       smallseotools